Minggu, 26 Januari 2014

Debora, sang lebah yang manis dan berani


Minggu 5 Januari 2014 "Debora, sang lebah yang manis dan berani" (Hakim-hakim 4-5) Ko Hilton Tantra
Jika kita perhatikan, kitab hakim-hakim itu berpola dengan cerita yang diawali Bangsa Israel yang murtad (berbalik dari Tuhan dan sujud pada ilah) kemudian mengalami penderitaan akibat perbuatannya, lalu berbalik kembali kepada Allah. Pada zaman itu, Bangsa Israel dapat dikatakan jahat, yang berarti merusakkan dan meremukkan sehingga mengakibatkan benda yang tadinya berharga jadi tidak berharga sama sekali bahkan menjijikkan.


Dalam kitab hakim-hakim 4-5 mengapa Allah menyerahkan Israel kepada Yabin?
Hal tersebut dikarenakan :
  1. Kakos = kakus à hal yang betul-betul menjijikkan
  2. Polmeros à hari-hari jahat
  3. Athes à tidak pernah melibatkan Allah
  4.  Anomos à tidak ada hokum sehingga hidupnya suka-suka

Karena keempat hal tersebutlah Bangsa Israel disebut benar-benar jahat.

Seharusnya kita jangan langsung menyebut Tuhan jahat tetapi evaluasi dirilah terlebih dahulu bahwa sudah berapa kali kita berbuat salah, cobalah mengevaluasi diri sendiri 

“Dalam 1 hari berapa banyak kita berbuat baik dan berapa banyak kita berbuat jahat?” Hitunglah!

Dalam hal ini Israel telah kehilangan identitas bahwa mereka adalah umat perjanjian Allah / umat pilihan, mereka sudah tidak memiliki hati untuk Tuhan. Coba kita renungkan, Tuhan telah memberikan whole heart kepada kita, dapat terbukti dari Ia memberikan Anak satu-satu Nya kepada kita yang adalah orang berdosa ini. Seharusnya Israel menempatkan Tuhan sebagai Raja karena mereka adalah umat pilihan.

Debora menjadi pengingat bagi kita bahwa kita harus percaya kepada Tuhan sehingga Ia akan memberikan kita keberanian. Meskipun Debora perempuan ia tidak takut untuk memimpin Israel maju berperang, maka begitupun kita para perempuan masa kini, jangan takut untuk menghadapi suatu hal yang diizinkan harus kita alami. Tuhan sudah menciptakan kita begitu dahsyatnya, kita lain dari yang lain dan semuanya itu tidak ada yang kebetulan. Jika saat ini ada diantara kita yang belum menemukan jati diri masing-masing, tanyakan kepada Tuhan apa fungsi kita? Apa rencana Tuhan bagi kita? Jika masih belum mengerti juga, coba tanyakan pada pembimbing karena bisa saja Tuhan memberikan jawaban melalui mereka. Jangan sampai kita kehilangan arti kehidupan kita di dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar