Minggu 04 Agustus 2013 "Pemeliharaan Tuhan" (1 Raja-raja 17 : 1 - 6) Ko Richard Natasasmita
- Membukakan kepada jemaat bahwa dalam setiap kesulitan, Tuhan memelihara hamba-Nya dengan cara yang beranekaragam dan luar biasa, Tuhan tidak membiarkan
- Membukakan kepada jemaat tanggung jawab seorang hamba / orang percaya hanya berpegang teguh dan setia pada-Nya
- Mengajak jemaat tetap memegang janji Tuhan
Dalam hidup, ada masa-masa tertentu kita mengalami kesukaran. Dan pastinya akan ada pertanyaan-pertanyaan yang bermunculan seperti "bagaimana saya akan melewatinya?".
Seringkali kita merasa masalah itu berat dan tidak bisa kita tanggung tetapi sampai saat ini tetap saja kita dapat melewati semuanya tanpa kita duga. Sebagai orang yang percaya dengan Tuhan, setiap kali kita mengalami kesukaran, pasti kita mengkait-kaitkannya dengan Tuhan, kita akan meminta tolong kepada Tuhan. Namun, biasanya pertolongan Tuhan itu tidak terlihat sehingga seringkali menyebabkan orang kristen menjauh dari Tuhan dan tidak lagi percaya kepada-Nya.
Sebenarnya mengapa masa-masa sukar itu Tuhan izinkan terjadi kepada kita? Kita bisa belajar dari pengalaman nabi Elia, ia adalah seorang nabi yang luar biasa dan tidak memiliki makam karena ia diangkat ke sorga, tetapi bukan berarti ia tidak pernah mengalami masalah ataupun mengeluh. Ia pernah mengalami masalah dan terkadang mengeluh, contohnya ketika Tuhan menurunkan hukuman kepada Ahab berupa kelaparan, Elia juga terkena dampak dari hukuman tersebut tetapi Tuhan memeliharanya dengan menggunakan burung gagak untuk memberinya makan.
Kesukaran ada karena :
1) Itulah cara Tuhan mendidik kita dan mempersiapkan iman kita untuk naik ke level yang lebih lanjut lagi (yang sedang Tuhan lakukan kepada Elia)
2) Konsekuensi atas dosa yang telah kita perbuat
3) Konsekuensi karena kita menolak didikan Tuhan dan mulai tidak dengar-dengaran kata Tuhan
Dan seharusnya kita bersyukur atas kesukaran tersebut karena berarti Tuhan masih mau menyadarkan kita bahwa kita bersalah. Jangan sampai kita merasa iri karena melihat orang lain yang sepertinya lebih beruntung daripada kita karena kesukaran ada untuk membentuk kita. Syukurilah dan renungkan, jangan sampai kita langsung mundur dan menyerah.
Mari kita sama-sama belajar apa yang ingin Tuhan ajarkan kepada Elia
1. Tuhan tetap memelihara
Dalam bahasa latinnya, pemeliharaan itu berarti providencia = melihat sebelum. Siapa yang melihat sebelum? Tentu saja Allah, Allah sudah jauh melihat apa yang akan terjadi dan apa yang Dia rencanakan/dirancangkan untuk kita. Namun, sayangnya seringkali kita memiliki kekhawatiran yang sering menggerogoti hati kita dan menghambat. Terkadang kita mengkhawatirkan materi, bukan hidup kita. Tuhan ingin kita belajar untuk tahu mana yang penting, yaitu jiwa kita sendiri. Sebenarnya kita tidak perlu khawatir karena alam saja Ia pelihara. Kuncinya ialah tidak hanya tahu mengenai Tuhan tetapi mengalami-Nya secara pribadi.
2. Diperlukan ketaatan
=> Elia harus pergi ke tepi sungai Kerit padahal disana pun belum tentu ada banyak makanan, tetapi Elia harus taat mengikuti perintah Tuhan. Pada kenyataannya, Tuhan memberi perintah kepada burung gagak untuk memberi Elia makanan, padahal burung gagak itu merupakan burung yang rakus dan serabutan, imagenya saja sudah buruk. Burung gagak saja bisa taat, apalagi manusia yang lebih memiliki hati untuk merenungkan kasih Tuhan. Janganlah sering mengeluh, memang mungkin kesulitan yang sedang kita hadapi itu membuat kita goyah, tetapi berhati-hatilah iblis akan memakai kesempatan dimana hati kita sedang goyah.
Contoh lain, disaat kita kesulitan pun, belajarlah untuk tetap berdoa. Jika kita tidak terbiasa dengan Tuhan atau relasi kita tidak baik bagaimana kita bisa mengalami Tuhan? Maka mulailah bergumul dengan Tuhan, libatkan Tuhan, dan disaat kita melibatkan Tuhan pasti akan ada pengalaman atau kejadian yang luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar