Kamis, 26 September 2013

Why this family?


Minggu 22 September 2013 "Why this family?" (Yohanes 9 : 1 – 7Pak Luke
  1. Membukakan kepada jemaat kedalam makna mengasihi sesungguhnya (salah satu contoh bentuk kasih yang ditekankan pada minggu ini adalah mengasihi saudara yang berkebutuhan khusus seperti down syndrome dan trouble maker)
  2. Jemaat dapat meneladani melalui sharing yang dilakukan oleh narasumber
  3. Jemaat dapat melakukan kasih yang tulus terhadap sesame anggota keluarga (secara khusus kakak beradik)
Terima atau tidak, konsep dunia adalah idealisme atau kesempurnaan, tetapi bagaimana jika tidak sempurna? Bagaimana kita menghadapi ketidaksempurnaan tersebut?

Realita dalam Yohanes 9 :
Ada orang buta dan dipertanyakan mengapa bisa? Apa sebabnya? Dan mengapa dia?
Hal tersebut menandakan manusia selalu ingin yang perfect, bahkan sejak dikandungan saja orangtua ingin anak yang sempurna dan dapat dibanggakan.
  • Fakta dosa :
    • Membuat manusia menderita karena di dalam dunia tidak ada kesempurnaan
    • Cacat karena mutasi gen yang tidak sempurna (secara rohani) dan hal ini tidak terlihat oleh mata jasmani
    • Dosa membuat tidak ada yang sempurna didalam dunia ini
  • Reaksi manusia :
    • Selalu mencari siapa yang salah : dosa siapa ini?
    • Siapa yang harus bertanggung jawab?
Seharusnya kita melihat apa yang menjadi tujuan Allah, bukannya mencari-cari kesalahan. Tujuannya itu adalah supaya pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan di dalam orang tersebut (orang cacat, buta, down syndrome, dll). Seringkali pekerjaan Allah dinyatakan melalui orang-orang yang not perfect dan bisa juga melalui kita atau keluarga. Satu hal yang harus kita imani adalah mau kondisinya seperti apapun, mau kita ditempatkan dimanapun, Tuhan tidak pernah salah/keliru.

Ada seorang yang buta sejak lahir, bernama Fanny F. Crosby berkata “Bila ada kesempatan lahir kembali, aku tetap memilih buta karena ketika aku bisa melihat untuk pertama kalinya, yang pertama aku lihat adalah Kristus Tuhan ku.” Hal ini menunjukan bahwa melalui ketidaksempurnaan pun dia mempersembahkan hidupnya untuk Tuhan.


Marilah kita menerima dan mengasihi saudara kita yang not perfect, baik secara karakter maupun fisik, seperti Kristus telah mengasihi kita supaya pekerjaan Allah dinyatakan melalui kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar